BANGKINANG,Jendelaindonesianews
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang kembali melaksanakan razia insidentil di kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Kamis (18/09/2025). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan Lapas. Razia kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Muhammad Hasan bersama Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib) Armaita.
“Gangguan keamanan dan ketertiban umumnya timbul akibat lemahnya pengawasan, terutama terkait kepemilikan barang terlarang seperti handphone, narkoba, senjata tajam, dan sejenisnya. Karena itu, razia ini sangat penting untuk mencegah potensi gangguan sekaligus memberi rasa aman bagi warga binaan,” tegas Muhammad Hasan.
Dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan narkoba maupun handphone. Namun sejumlah benda berbahaya berhasil diamankan, di antaranya besi, silet, dan paku.
“Narkoba dan handphone memang tidak ditemukan, tetapi sejumlah benda terlarang seperti besi, silet, dan paku berhasil kita sita. Seluruh barang hasil razia akan didata, diinventarisir, dan selanjutnya dimusnahkan,” ungkap Kasi Kamtib, Armaita.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bangkinang, Alexander Lisman Putra, menyampaikan bahwa razia ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam rangka mewujudkan Lapas yang bersih dari penyalahgunaan narkoba maupun barang-barang terlarang.
“Lapas Bangkinang berkomitmen meningkatkan pengawasan dan pengamanan demi menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif bagi pembinaan warga binaan. Razia seperti ini kami lakukan secara rutin, bahkan hingga empat kali dalam sepekan, sebagai bentuk konsistensi kami dalam mencegah berbagai potensi pelanggaran,” tegas Alexander.
Dengan langkah tegas ini, Lapas Bangkinang menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan serta mendukung terciptanya lembaga pemasyarakatan yang bersih, tertib, dan bebas dari barang terlarang.*****(Hms).
Maina iswandi.